Selasa, 05 Februari 2013

Cinta ya...

Cinta ya...

Bagi sebagian pelaku cinta-cintaan kata itu begitu mudah diucapkan. Lidah tak bertulang maka pengucapannya pun menjadi gampang. Tapi pengucapan pada siapa itu masih perlu dikaji ulang.

Pada ibu untuk anaknya atau sebaliknya kah?

Pada ayah untuk anaknya atau sebaliknya kah?

Pada suami untuk istrinya atau sebaliknya kah?

Pada kakak untuk adiknya atau sebaliknya kah?

Pada saudara untuk saudara lain dan sahabatnya kah?

Ini bukan sekdar pengucapan yang perlu, tetapi harus bahkan disertai dengan pembuktian konkret.

Tapi, alih-alih cinta ditempatkan pada yang semestinya kini, konon kabar dan nyatanya cinta diumbar ke segala personal. Kepada lawan jenis yang bisa dikatakan memiliki hubungan yang diikrarkan sendiri. Hubungan yang ditetapkan dan diputuskan dengan mudah asalkan keduanya sepakat.

Cinta ya... bahkan anak sekolah dasar kini berlebihan menangkap sinyal cinta yang sudah salah kaprah. Sampai-sampai hampir bunuh diri karena cinta tak mendapat balasan dan ruang dari pujaan hati

Tak salah mengenal cinta, justru kita harus mempelajarinya. Biar kita tahu, mana yang bisa termaktub dalam cinta yang sebenarnya dan mana yang termaktub dalam cinta syaitan durhaka.

Cinta syaitan durhaka kini seolah bebas melenggang buana. Membiarkan dan memperdayai manusia-manusia tanpa tiang agar senantiasa berjuang bersama dengan nafsu godaan.

Cinta yang melegalkan dan memaklumkan berbagai sentuhan.

Cinta yang senantiasa memburui dan menjerumuskan dengan nafsu tak karuan.

Cinta yang senantiasa mencelakakan dan pada masanya meninggalkan.

Ah cinta syaitan... sungguh mengerikan. Semoga tak termasuk ke dalam golongan manusia-manusia yang kini memupuk dosa melalui maksiat atas nama cinta.

Hay manusia...

Cinta itu tak sebusuk itu. Cinta tak sehina itu. Cinta itu senantiasa menjaga. Cinta itu senantiasa menghargai, cinta itu senantiasa melindungi.

Cinta ya...

Kecintaan Tuhan saja sudah terbukti nyata dengan menciptakan kita. Lalu bukti kecintaan kita terhadap Tuhan apa? Mudah dan sederhana saja.

Taati perintahnya dan jauhi larangannya. Memang tak semudah lisan bicara atau jari mengetik kata, tapi kalau kau memang cinta kepada Tuhanmu buktikan dengan kau melakukan itu.

Selamatkan cintamu setiap waktu, tinggikan ia di lima waktu. Berikan sayap sunah selalu. Tuhan pasti berikan cinta untukmu.

Cinta yang menentramkan hati dari malam hingga pagi lagi

Cinta itu Bismillahirahmanirahim :')

Allah, Allah, Allah.

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar