Kamis, 25 April 2013

Silahturahmi, Jalan memperluas rezeki

Selamat pagi :)


alhamdulillah, hari ini masih bisa lihat matahari terbit dengan cantik. Pagi ini aku sedang berada di sebuah angkutan umum berwarna putih yang bertuliskan TA (Tumpang-Arjosari). Di sebelahku duduk seorang lelaki tua bertongkat yang senantiasa kupanggil dengan sebutan Ayah.


Yap... aku dan ayahku menuju Surabaya pagi ini. Tapi nanti setelah sampai terminal Bungurasih kita akan pisah sebentar. Aku mau ke rumah bulekku dan ayah akan ke Solo. Hehehe


Pagi ini aku mau berbagi cerita tentang indahnya silahturahmi. Kisah ini nyata, baru kualami kemarin sore.


Kemarin, aku didatangi sepupuku. Dia masih duduk di bangku SMA. Kelas 3, yang ternyata habis ujian nasional. Dia mengambil jurusan tata boga. Tadinya dia ingin sekali melanjutkan kuliah, namun katanya ia tidak ada biaya dan takut sekali kalau biaya kuliah mahal. Bahkan sempat tercetus dalam celotehnya kalau ia sedang bingung memikirkan biaya perpisahan untuk acara di sekolahnya. Di sini aku tak akan menceritakan niat dan rencanaku untuk dia. Itu rahasia ya, aku mau cerita bagian lain. Nah saat ditengah berdiskusi dan bergurau terkait kegiatan perjalananku ke Malang aku memberikan sebuah wejangan padanya yakni "Jangan pernah takut miskin karena kita punya Allah Yang Maha Kaya." Salah satu memperkaya diri kita dan memperpanjang usia caranya lewat silahturahmi. Kaya di sini tak terfokus pada materi semata :)


Sepupuku itu mengangguk-angguk mencoba mengerti pemahamanku. Dan jujur kukatakan, bahwa tujuanku ke Malang dan Surabaya untuk menjalin tali silahturahmi. Sekaligus untuk memperkaya hati dan pikiranku. Aku senang ketika bersilahturahmi ke saudara-saudaraku setiap pulang selalu mendapatkan doa dari mereka. Doa yang mahal harganya karena memang itu yang aku butuhkan, selain doa dari diriku sendiri. Entahlah, aku suka sekali di doakan.


Nah balik lagi ke sepupuku, sore itu aku mengajaknya untuk bersilahturahmi ke rumah budeku yang juga budenya. Letaknya sebenarnya tak jauh dari rumahnya. Cuma, dia cerita kalau sudah lama sekali tidak berkunjung ke sana. Akhirnya berangkatlah kami menuju rumah bude bersama. Sebelumnya sempat kubelikan martabak kesukaan bude ^_^


Tahukah kawan apa yang terjadi, bude kami senang sekali kami datangi. Kami berdua dipeluk erat sekali. Bude sudah bertambah tua. Dia cerita banyak hak dari A sampai Z. Saat kami beranjak pulang, tiba-tiba saja bude memberikan beberapa lembar uang bergambar Bung Karno dan Bung Hatta untuk sepupuku. Aku sempat diberinya juga sebenarnya, namun berhasil kutolak. Bukan karena aku menolak rezeki, hanya saja aku sudah besar dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Sudah tak pantas menerima angpao. Hehe... sepupuku tentu saja senang, dia juga kaget sepertinya. Selama perjalanan pulang dia berceloteh kegirangan.


"Ya Allah mbak, baru tadi siang mbak cerita kalau silahturahmi bisa memperluas rezeki dan memanjangkan umur, eh sekarang kebukti mbak. Aku bisa pakai uang ini untuk bayar acara perpisahan sekolah" ujarnya tersenyum sumringah. Tentu saja aku juga bahagia, terlebih aku mendapatkan doa dari budeku. Doa yang benar-benar bikin aku seneng dan bahagia. Doa enteng rizki dan jodoh ^_^


Hahahaha. Eh balik  lagi ke cerita sepupuku itu, setelah kudoktrin macam-macam akhirnya niat dia berkuliah muncul lagi. Alhamdulillah, meski rencananya dipersiapkan untuk tahun depan.


Bismillah, Dek... kalau niatmu baik terlebih untuk menuntut ilmu, insha Allah, Dia pasti menolongmu. Untuk mengisi kegiatan dia di tahun ini, dia berencana untuk mempraktekan ilmu boganya di tempat katring atau tempat lain. Ia akan bekerja dulu dan terus melatih kemampuan memasaknya


Entahlah, aku jadi teringat kafe lesehanku. Aku ingin sekali membangun itu lagi. Entah kapan, mungkin nanti dan bisa saja bekerja sama dengan sepupuku ini. Semoga...


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar