Jumat, 26 April 2013

Surabaya, kisah jenaka

Hi Selamat  siang


Jumpa lagi dengan tulisan saya di jumat indah penuh berkah ini.


Siang ini saya sedang melakukan perjalanan kembali ke Malang, setelah melewati perjalanan seru selama sehari penuh di Surabaya, kota panas melebihi Jakarta.


Kemarin saya bersilahturahmi ke rumah sepupu (Ifa dan Faruq). Sekaligus bertemu dengan bude Riril, orang yang telah merawat saya dan adik ketika kecil waktu di Tumpang dulu. Banyak cerita yang saya dapatkan dari mereka. Dari kisah Ifa yang harus menghadapi UN di Indonesia (padahal di Australia dia sudah lulus SMA), Faruq yang sekarang sibuk praktek di Rumah Sakit (persiapan koas) sampai dengan cerita bude Riril yang sekarang aktif jadi MC di pengajian ibu-ibu plus berkegiatan jadi guru PAUD. Banyak hal yang sebenarnya ingin diceritakan. Namun, kali ini saya akan berbagi kisah seru di hari kamis malam tadi.


Saat sore hari, setelah mengobrol ngalor-ngidul antara Aku, Ifa, dan Bude, akhirnya kami bertiga berencana menonton film 9Summer10Autumns. Sebelum menuju tempat nonton kami berkunjung ke rumah tante Ruruh untuk sekadar bersilahturahmi. Rencana menonton jam 19.15 batal karena kami terlalu asyik ngobrol ke sana ke mari sampai tertawa tiada henti. Akhirnya kami putuskan menonton yang jam 21.00. Ternyata oh ternyata, jadwal bioskop yang saya cek melalui internet tidak sesuai dengan kenyataan saya beli tiket, filmnya baru mulai jam 21.35. Otomatis selesainya film itu pasti lebih malem. Sebelumnya kami buat janji dengan Faruq untuk dijemput setelah nonton sekitar pukul 23.30 dia lalu bilang "Ok" dan tenanglah kami.


Eh... tidak tahunya setelah film usai dan kami mengecek ponsel, ternyata Faruq sudah pulang duluan mungkin karena sudah lelah dan mengantuk sehingga ia tidak jadi menjemput.


Alhasil, kami bertiga kelimpungan cari taksi. Saat kami berjalan di pinggir jalan, tiba-tiba ada segrombolan anak lelaki yang berteriak dan mengisengi kami,

"Cewek.. cewek, mau pulang ya? Ke mana? Sini kami antar" ujar para lelaki muda itu lalu secara beriringan berjalan seolah menghampiri kami. Seketika Ifa memegang tanganku dan aku memegang tangan bude, berusaha untuk lari, dari ulang iseng lelaki tak tahu diri. Saat hampir mendekati kami, bude segera saja berteriak seolah sedang mengusir kucing.

"HUSSSS

HUUUSSS, Sampai berkali-kali. Aku dan ifa hanya tertawa geli meski sebenarnya hatiku keki.


Ternyata oh ternya, lelaki itu  hanya menggoda bercanda saja karena tiba-tiba ia berlari ke arah yang berlawanan dengan kami. Sontak di tengah malam itu kami tertawa kencang. Astgfirullah... emang dasar dah kelakuan.


Alhmdulillah akhirnya kami berhasil mendapatkan taksi yang sedang berdiam diri di pinggir jalan. Supir taksinya ternyata sedang tidur, dengan terpaksa akhirnya Ifa mengetuk kaca taksi. Alhamdulillah akhirnya bisa lancar pulang.


Siang menjelang sore ini saat aku mengetik tulisan ada seoranglelaki berpakaian TNI AL menengok terus ke arahku. Entah apa maksudnya, apakah ia berusaha melihatku atau memang dia melihat yang lain. Tampangku judes saja. Meski dalam hati berdoa semoga tidak terjadi apa-apa aamiin


Malang, aku datamg kembali untuk tuntaskan perjalanan yang tertunda. Terima kasih hari ini untuk Mbak Ersa yang sudah menemani dan mengantarkan aku sampai Terminal Bungurasih. Semoga doa-doa kita diijabah oleh Gusti Pangeran, Allah. Aamiin


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar