Sabtu, 11 Agustus 2012

Laki-laki spesial

Akhirnya emailku dibalas. Huaaaa senangnya. Kalau misalnya di depan kosan sekarang ada kembang api, pasti aku nyalain semuanya. Biar ramai, seramai perasaan hatiku saat ini. Cieee. Email dari siapa sih? Wew... email dari orang spesial yang menganggap aku juga spesial, tapi spesial gak pakai telor ya. #apasih enggak kok, kedatangan email ini lebih membahagiakan ketimbang perasaan mendapat bunga mawar dari seseorang. Iyalah masa bunga bangkai, berat juga kali ngangkatnya. Hahaha. Gak kok, tenang aja. Kenapa aku bilang begitu? Yah karena aku tahu rasanya perasaan ketika mendapat bunga mawar dari seseorang, tapi perasaan itu kalah jauh bahagia dibandingkan perasaanku sekarang. Wew kok bisa... bisaaalah. Aku dapat balasan email dari seorang laki-laki berusia 70 tahun. Laki-laki yang pernah kutemui sebanyak 4 kali selama ini. Laki-laki yang menganggap aku sebagai cucunya sendiri. Laki-laki yang punya keinginan membuat bangsa Indonesia maju meskipun dia tidak dilahirkan di ranah khatulistiwa ini. Laki-laki yang mendedikasikan diri dan jiwanya untuk semangat berbakti bagi negara tercinta lewat pendidikan. Laki-laki yang selalu mau mendengarkan ceritaku dan memberikan masukan dan inspirasi. Laki-laki yang hidupnya diisi dengan semangat dan perjuangan serta memotivasi. Akh... laki-laki hebat, meski kami tak seiman. Kupikir beliau sudah lupa padaku. Ternyata aku salah. Beliau justru ingat bahkan mengingatkan mimpi-mimpiku. Meski usianya semakin bertambah, tapi jiwa dan pikirannya selaku muda :)

Senang rasanya diingat oleh seseorang yang bermanfaat bagi masyarakat, yang terkenal tapi tak menampakkan. Sederhana dan selalu penuh semangat untuk membangun Indonesia. Sekali lagi, yg dipikirkannya hanyalah untuk kemajuan negara ini. Laki-laki ini biasa kusebut dengan sapaan Eyang. Ia yang meminta dipanggil demikian. Meskipun rutinitas kami bertemu lewat surat elektronik tapi ikatan kami kuat sekali. Banyak pelajaran yang bisa dipanen dari kisah hidup beliau. Terakhir berkirim kabar sekitar tahun lalu dan baru kemarin-kemarin aku mengiriminya email, menceritakan tentang pengalaman hidupku. Hampir sebulan kupikir tak ada kabar, tapi barusan aku cek email ada balasan dari beliau "dear nines, di pasifik yang terang" wew... isinya... motivasi dan keyakinan yang kuat bahwa pemuda-pemudi Indonesia bisa membuat perubahan dan membangkitkan negara. Ya... beliau tetap sama. Tak banyak berubah. Sekarang beliau di Indonesia, negara yang dicintainya seperti ia mencintai rawon dan soto. Sayang, ingin rasanya bertemu namun sepertinya waktu belum berpihak pada kami. Huaaa...

Semoga perjuanganmu terus berkobar Eyang.

#untukkusaja5


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar