Rabu, 05 Februari 2014

Jihad, tak melulu perang Fisik!

Pagi ini tetiba ada ketertarikan untuk mengulas sesuatu tentang jihad.

Kenapa Jihad?
Ini untuk pembelajaran bagi diri saya sendiri bahwasannya makna jihad itu tak sesempit apa yang ada dipikiran masyarakat kita dewasa ini yang melulu menautkan jihad dengan "teroris".

Sering kita mendengar istilah jihad, namun sejatinya kita memaknainya secara cepat bahwa itu berkaitan dengan perang. Tak salah memang, tapi perang yang dimaksud di sini tak melulu perang dengan saling membunuh dan serang fisik. Lebih tepatnya adalah perang terhadap kebatilan dan keburukan.

Yuk kita simak ulasan tentang jihad yang meluas dalam tulisan kali ini.

Jihad secara bahasa berarti menanggung kesulitan/ mencurahkan segala usaha dan tenaga. Secara sederhana, Jihad berarti mencurahkan segala usaha dan tenaga untuk senantiasa menegakkan kalimat Allah dengan cara melawan keburukan dan kebatilan. (menurut pemahaman saya)

Ibnu Taimiya, dalam Mathalib Uli Al-Nuha, menjelaskan bahwa jihad dapat dilakukan dengan empat hal. (contoh yang saya jabarkan di sini menurut pemikiran saya, ya)

1. Jihad dengan hati. Misalnya berpegang teguh dan istiqomah untuk mengajak dalam menegakkan syariat Islam. Contoh: Seseorang yang menolak diajak minum-minuman keras oleh bosnya di kantor. Menolak diajak pacaran karena memang Islam tidak mengajarkan demikian.

2. Jihad dengan argumentasi (memberikan argumentasi pada yang bathil). Contoh: Seseorang menarik pungli dalam mengurus surat adminstratif  (ktp/kk) di kelurahan dengan alasan biaya pengetikan dll, kita bisa beragumentasi dalam menolak terjadinya pungli tersebut "Maaf, Pak/Bu daripada nanti Bapak/Ibu dihisab di alam sana mending sini saya yang ketik."

Atau memberikan argumentasi kepada seseorang saat diajak pacaran."Maaf, daripada aku nabung dosa dengan pacaran, mending kamu pergi. Kalau kamu serius, kenapa tidak mengajak menikah saja? Selain untuk menghindari zina dan fitnah, menikah itu bagian dari keimanan kamu terhadap Tuhan."

3.Jihad dengan penjelasan. Menjelaskan kebenaran, menghilangkan ketidakjelasan serta memberikan pemikiran yang bermanfaat untuk umat. Contoh: Mengajak diri dan lingkungan untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Membuat kegiatan bermanfaat berkaitan dengan lingkungan dan kesehatan. (Bukankah Islam itu indah? Bukankah islam cinta kebersihan) Manfaatnya? Bisa meluas, umat akan sadar bahwasannya Islam itu mencakup segala lini. Selain sebagai pemahaman kepada yang lain bahwasannya islam itu tidak kumuh, tidak jorok. Toh dengan menjaga kebersihan lingkungan secara langsung kita turut menjaga kebersihan negara (Banjir pun bisa dihindarkan).Lagi pula, sebagai khalifah di bumi Allah ini memang sudah seharusnya kita menjaga dan merawat bumi dengan baik dan bijak.

4. Jihad dengan tubuh. Berperang misalnya. Contoh: Perang yang sampai saat ini belum usai, di Palestina, Suriah, Mesir, Rohingya, dll. Perang yang dihadapi saudara muslim kita di berbagai negara tersebut merupakan salah satu bentuk jihad untuk terus menegakkan kalimat Allah. Lha wong di negara-negara tersebut jelas-jelas rakyat muslim dibantai secara biadab oleh israel dan antek-anteknya. Di sisi lain masih banyak negara yang tutup mata, tutup telinga, tutup mulut melihat itu semua. 

Senjata Israel juga lengkap bin canggih-canggih. Sementara di sisi lain, senjata rakyat Palestina, sederhana. Namun karena dasarnya adalah untuk menegakkan kalimat Allah maka mereka berperang dengan tubuh mereka.

Wew...Ternyata makna Jihad meluas ya kawan. Sekali lagi saya tegaskan bahwasanya saya memberikan contoh menurut pemahaman saya saja. Masalah contohnya betul atau salah itu hak kalian berpendapat. Saya hanya sedang belajar. :D

Intinya adalah, kita pun sebenarnya senantiasa berjihad jika senang berbuat kebajikan dan menolak kebatilan. Jihad itu tak melulu harus turun tangan untuk perang secara fisik. :))

Yusuf Qardhawi

"Jihad adalah ketika seorang muslim mencurahkan usahanya untuk melawan keburukan dan kebatilan. Dimulai dengan jihad terhadap keburukan yang ada di dalam dirinya dalam bentuk godaan syaitan, dilanjutkan dengan melawan keburukan di sekitar masyarakat, dan berakhir dengan melawan keburukan di mana pun, sesuai kemampuan."

Nah, dari ulasan singkat di atas saya dapat menarik suatu kesimpulan bahwasannya melawan hawa napsu diri sendiri merupakan jihad yang dapat dikatakan berat. Karena sejatinya syaitan itu senantiasa dan senang menggoda manusia untuk berbuat hal-hal yang batil/buruk.

Suka menunda, suka marah, suka tersinggungan, suka bergosip, dan masih banyak godaan syaitan lainnya yang harus dihindari atau ditangkis!!

Mari kita niatkan segala aktivitas kita untuk jihad!
Bismillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar