Rabu, 16 Mei 2012

meracau3

kemarin kesabaran saja diuji. padahal baru dibegitukan saja saya sudah berderai-derai. kata salah seorang teman saya... sensitif sekali. iya sih kalau dipikir-pikir ibarat bensin kena percikan api sedikit aja langsung terbakar. yasudahlah. saya akui beberapa belakangan hari ini kadar emosi saya sedang naik. Kondisi ini diperparah dengan sikap beberapa orang yang tak menyenangkan untuk sekadar saya lihat. lalu apalagi yang mesti saya lakukan? toh semua sudah berjalan sebagaimana mestinya. saya juga minta maaf kepada seseorang.. eh entah dua atau tiga mungkin bahkan lebih yang kurang bahakan tidak nyaman dengan kelakuan... sikap... dan juga kata-kata yang muncul dan saya tampilkan kehadapan kalian semua kemarin-kemarin. saya benar-benar merasa aneh. lha saya dari dulu memang sudah aneh. keanehan saya diperparah dengan banyak pemicu yang membuat saya berkali-kali lipat lebih aneh. hahahah tapi terima kasih sekali kepada orang-orang yang telah ikhlas dan sabar menerima kondisi aneh saya. ya udah sih ya. diterima nggak diterima toh emang udah begini adanya. lalu mau apa?
hmmm.... kalau ditanya mau apa terus terang saja jawabannya banyak. kalau saya rinci satu persatu mungkin seblog ini pun kurang. lagian juga males aja nyebutin yang belum tentu bisa atau dapat dilakukan. saya sebutkan ke Dia sajalah yang sudah pasti tahu tanpa saya beritahu bahkan Dia yang memberitahu.
saya masih normal ketika menuliskan ini menuliskan yang lain saja saya pikir juga normal. ini akibatnya orang yang kekurangan bacaan. nulis semaunya apa aja yang terlintas ditulisnya. bener-bener dah ya. rada-rada. butuh pencerahan nih. bukan sinar matahari ya... udah cukup kadar vitamin e dikulit saya bahkan semakin lama kulit ini semakin tampak berwarna.

kemarin dalam keruetan menjelang magrib saya melihat kamu. sedikit menenangkan meski saya pada dasarnya masih takut. berkenaan dengan kebodohan tangan. saya sebenarnya ingin sekali bermunajat bersama. tapi saya takut menduakan Dia Yang esa. takut pecah segala konsentrasi. jadi saya putuskan menunggu. masih ya...? semoga ada cara untuk menyembunyikanmu dalam kotak tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar