Selasa, 13 Agustus 2013

Saya, bagian dari Martodiredjo

Selamat sore

terlalu banyak hal yang saya tinggalkan salah satunya memperbaharui tulisan di blog ini. Sebenarnya banyak hal dan alasan yang dapat saya kemukakan kenapa hal ini bisa terjadi, namun lagi-lagi saya tak akan memakai tameng alasan sebagai pemebaran janji yang saya buat dan langgar sendiri.

Setelah merayakan hari kemenangan bersama keluarga dan sanak famili dari satu daerah ke daerah lainnya banyak hal baru yang saya ketahui.

Saya termasuk keturunan keluarga Martodiredjo yang mempelopori pendidikan di daerah Lumajang hingga meluas ke mana-mana. Bahkan foto mendiang buyut saya mirip sekali dengan foto Ki Hajar Dewantara.

Dari kumpul keluarga besar yang berasal dari darah kakek saya alm. Mbah Kung Herry Soekrisnoto, saya banyak mendapatkan informasi yang bagi saya amatlah penting.

Saat pertemuan berlangsung, adik kandung mbah Herry Soekrisnoto yang saya panggil dengan sebutan mbah Min dan Mbah Kadir menceritakan kisah tentang mbah martodiredjo baik mbah kakung maupun mbah putri.

Mbah kakung yang tak lain adalah ayah dari kakek saya adalah seorang pencatat buku harian yang handal. Beliau rajin menulis buku harian setiap hari. Bahkan buku hariannya ditulis amatlah detail.

Saya jadi menyadari bahwa yang dilakukan buyut saya sama seperti apa yang saya lakukan. Ternyata memang ada yang menurunkan.

Satu lagi kisah yang saya tahu, bahwa buyut saya yang laki-laki gemar bercerita. Memupuk tinggi mimpi dan cita-cita hingga menjadi nyata. Meski mbah buyut putri tidak bisa membaca dan menulis namun dia adalah sosok Ibu yang patut ditiru dan dibanggakan. Kalau tidak ada beliau, para mbah-mbah yang sekarang mungkin tidak bisa mengcap pendidikan sampai ke negeri Belanda.

Yap... Mbah-mbah kami adalah orang yang memberantas kebodohan di mana mereka tinggal. Termasuk mbah kakungku tercinta Herry Soekrisnoto, yang mengabdi menjadi guru saat ia tinggal di desa Tumpang.

MashaAllah, ternyata orang-orang hebat ada dalam keluarga saya dan darahnya pun mengalir dalam diri saya.

Kakak dan Adik dari Mbah Kakungku :D (keluarga Martodiredjo)

Hebat di sini saya artikan bermanfaat bagi orang banyak. Senantiasa berbagi ilmu di mana pun dan kapan pun.

Satu hal lagi yang senantiasa saya ingat dari kata-kata mbah buyut putri yang disampaikan oleh mbah-mbah saya, yakni kalau kau tidak tahu, bersyukurlah karena banyak hal yang bisa kau ketahui setelah bertanya. Gusti sudah kasih mulut untuk kita pakai, jangan takut tersesat, cari tahu semua dengan teliti.

Salam cinta untuk semua orangtua yang begitu mencintai anak-anaknya dengan cara yang baik, mendidik! bukan sekadar belajar atau asal mengajar.

Saya jadi termotivasi untuk rajin dan disiplin dalam segala hal, terutama menulis.

Oh iya, sekadar info saja: Di Tumpang saar ini suhunya 16°C lho. Berasa banget ademnya... Mantap

:D:)

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar