Minggu, 15 April 2012

Meracau

pelajari saya sebagaimana saya mempelajari kehidupanmu
saya seperti laut mati yang tinggi dengan kadar keasaman.
sementara biduk kapalmu karam ditelan kelam
selamatkan saya Tuhan... selamatkan saya...


lagi-lagi saya merasa jauh. jauh sekali dengan kehidupan. seharusnya saya berpijak dan menghirup di sini. tapi kenyataannya saya malah berlari dan mungkin menghindari. ada apa dengan saya? ada apa dengan pilihan saya? ada apa dengan langkah saya? meskikah semua dipertanyakan dan disalahkan. coba lihat dari sudut pandang yang lain. saya melihat begitu banyak perbedaan uji coba yang begitu menakjubkan. bahkan dalam urusan sesederhana ini saya bisa menarik kesimpulan yang pada akhirnya membuat saya tegar. saya lengkap dengan pilihan saya. semoga selalu berada pada pilihan yang baik. lengkap pula dengan kekurangan saya. semoga selalu bisa bersyukur. tapi pernahkah saya memberatkan.
bahkan untuk sehelai rambut yang keluar saja... saya menariknya dan membiarkannya terlepas dari bagian kepala saya. sakit sih... tapi saya lebih suka seperti itu.
apa lagi? meskipun saya sampai detik ini tak juga memayungkan hujan bahkan tak menjemurkan matahari. setidaknya saya masih bisa berdiri di atas kaki yang bukan milik orang lain.

sekali lagi saya butuh waktu... untuk memantapkan hati... menunjukkan bukti.... dan yang terpenting memantaskan diri. lihatlah dengan hati yang biru .


Depok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar