Jumat, 06 April 2012

puisi pagi untuk kamu

Hari lalu... sekarang dan esok entah sampai kapan
Inikah yang selalu menjadi tanya disetiap harap
Detik-detik waktu yang memutar
Rasa-rasanya menjadi penentu akan keberakhiran atau kelanjutan semua
Aku menemukannya dalam kamu dan berharap memang kamu

Hanya saja sampai detik yang melaju kencang sampai pagi berkabut seperti sekarang ini
Aku tak juga menemukan tanda-tanda yang memang harusnya ada dan tersedia untukku tentang kamu
Remahan rasa yang tercecer sudah kukumpulkan
Inilah saat yang tepat untuk memberikannya kepadamu
Ambilah simpanlah. mungkin suatu saat nanti kamu akan melihatnya utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar