Minggu, 29 April 2012

racauan: sepenggal kisah

entah saya harus merasa perlu menuliskan ini. saya anggap sebagai pelampisan saya terhadap rasa suka yang sungguh tak jelas juntrungannya. ya sekali lagi saya katakan tak jelas juntrungannya. saya selalu bersiap ketika dihadapkan dengan rasa itu. Tapi ketika rasa itu ada saya justru kelimpungan. saya butuh orang untuk sekadar berbagi cerita bukan hanya seseorang tapi orang yang dapat berarti banyak. hahahah
sebagia dari teman yang saya ceritakan saya dianggap stres. ya saya akui saya memang nggak suka berada di situasi bedebah macam ini. apalagi kalau harus setiap hari dan waktu nggak jelas. Astagfirullah sadar reisa. Bukan hanya lo yang malam ini setres banyak juga kali. tapi malam ini saya nggak mau ah kalau disebut galau. cukup sudah saya menggunakan kata "galau". saya lebih suka kata gelisah karena saya menikmatinya. Payah-payah. saya adalah orang yang selalu berusaha menepati janji. terutama janji kepada diri sendiri dan orang-orang yang memang patut ditepati janjinya. masih ada waktu esok. tanggal 30 April 2012. waktu terakhir bagi saya sendiri yang memang sudah berjanji untuk melakukan satu hal sepele tapi menjadi dua pele dan tiga pele. lho?! hahahahha
emang dasar orang stres. mau ngapain aja suka-sauka saya lah. wong  saya ini yang stres kalau yang ikut baca stres ya alhamdulillah berarti saya ada temannya. hahaha
malam ini malam senin. tepatnya hari minggu. Jam di pojok layar netbook ini menunjukkan pukul 18:56. waktu yang biasa saya habiskan untuk sekadar menikmati malam diluar lewat jendela kamar. kini saya habisakan untuk menorehkan kata-kata yang meluncur tiba-tiba dipikiran saya. kata-kata yang tak bisa juga saya kontrol dengan lebih seksama atas apa yang ingin ditulisnya. yang saya tahu saya hanya butuh lelah agar saya tak memikirkan rasa itu lagi. rasa yang membuat saya berpikir atas apa yang akan saya lakukan besok. besok tanggal 30 April 2012. saya merasa berat untuk menghabiskan hari ini dan menemukan besok. saya tidak takut. hanya saja saya gelisah hingga akhirnya merasa bersalah. reisa... reisa... lagi-lagi kali ini racauanmu ke mana-mana. terserah sayalah. saya berputar-putar ditulisa saya yang kacau dan saya menikmatinya. sekali lagi saya menikmatinya. 
saya hanya ingin berbagi meski ke diri sendiri. 

saya senang menyebutkan nama saya di sini karena tanpa sadar hari ini saya sudah menyebutkan nama seseorang hampir berpuluh-puluh kali. seseorang yang harus saya menangkan esok. seharusnya. meskipun saya tahu saya toh tak akan berperang melawannya. 

ayolah. sepenggal kisah ini berakhirlah dengan damai. jangan hantui saya karena tak bisa menepati janji  esok.

Habisi segala rasa malam ini
Igauan tentang namanya tak perlu lagi
Di mana pun dan kapanpun keika teringat lagi
Redamlah dalam titik jenuh yang mendidih
Agar menjadi uap dan tersapu angin di saat pagi

Rentangkan asa yang tak tertangkap lagi
Enyahkan jiwa-jiwa yang kosong yang sempat tergantung
Indahkan dengan isi hingga meluber
Sampaikan pada titik tertinggi hingga terbawa angin pergi
Akui esok sebagai pagi yang tak mempecundangi



                                                                                                Depok 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar