Kamis, 26 September 2013

Acara TV? Waspadalah!

Televisi di kosan
Seharian ini saya memutuskan dan pada akhirnya melakukan hal yang semenjak dua hari lalu saya pikir dan renungkan. Menonton Tv. Kok menonton Tv sih? Tenang jangan berpikir macam-macam terkait niat saya. Saya hanya ingin memastikan bahwa acara yang ditayangkan di Tv layak ditonton atau tidak.

Kok Tiba-tiba?
Iya ini tiba-tiba saya lakukan mengingat kejadian dua hari yang lalu.
Kisah…
Malam itu di depan kosan saya banyak anak-anak  berkumpul dan bermain. Rata-rata umur mereka berkisar antara 7-14 tahun. Awalnya mereka berkumpul sembari bermain kejar-kejaran. Lalu lambat laun kejar-kejaran tersebut berubah menjadi sebuah obrolan. Saya yang berada di dalam kosan terpaksa mencuri dengar obrolan mereka. (kebetulan saat itu saya sedang mengetik seperti yang saya lakukan saat ini.

Pada akhirnya obrolan tersebut menjurus ke arah pacaran. Rata-rata yang mengobrol memang anak-anak perempuan. Kalau yang lelaki hanya beberapa. Di antara mereka ada yang mengaku sudah punya pacar. Padahal kalau dilihat secara sekilas mereka agaknya masih duduk di bangku sekolah dasar. Obrolan tersebut lantas berlanjut ke acara-acara televisi yang mereka tonton. Alamak. Mereka banyak yang suka nonton FTV dan sinetron-sinetron lainnya. Dan agaknya mereka ketagihan. Buktinya mereka bisa menceritakan beberapa kejadian di sinetron  tersebut.

Tadinya saya mau nimbrung iseng. Tapi bukan iseng mau ngobrol hanya mau tahu lebih dalam terhadap apa saja yang ada di pikiran anak-anak seusia mereka. Namun langkah saya terhenti ketika salah satu ibu dari mereka menyuruh anaknya pulang untuk belajar. Bukannya menanggapi agar melaksanakan panggilan Ibunya eh anak tersebut malam menolah dan membentak dengan amarah. Malah dia bilang ibunya ganggu. Astgfirullah ya… anak zaman sekarang.

Ya.. akibat kejadian tersebut pada akhirnya semenjak pagi dan sampai saya mengetik tulisan ini Tv di kosan saya belum mati alias masih terus menyala (Duh hati-hati panas Sa). Oke… jadi bagaimana penelusuran dan pengamatan saya terkait acara di Tv kita. Simak lanjutannya sebagai berikut.

Pagi hari semenjak pukul 05.00 alhmdulillah beberapa acara di stasiun Televisi dapat dikategorikan manfaat. Dimulai dari berita pagi bahkan acara siraman rohani. Saya rasa tak masalah untuk menonton TV di jam-jam seperti ini. Banyak pengetahuan dan informasi baru yang di dapat. Juga beberapa acara kartun turut hadir dan mengisi.

Tak berapa lama acara-acara di televisi berlanjut. Bayangkan saudara-saudara habis nonton berita… beberapa stasiun televisi menyuguhkan acara gosip para selebritas. Oke sip… bagi saya ini sudah mulai nggak sehat. Alias nggak layak ditonton bagi anak-anak maupun saya sendiri. Masa pagi-pagi kita sudah disuguhi acara untuk bergunjing. Kepoin orang lain. Ah pokoknya bagi saya acara-acara tersebut tak laiklah. Beritanya sama udah gitu diulang-ulang. L

Masih di jam yang sama ada sebuah acara Tv yang masih menyiarkan terkait berita dan wawancara dengan narasumber secara live. Nah ini masih dibilang oke. Akan tetapi di jam yang sama pula saya melihat ada sebuah stasiun Tv yang mempromosikan sebuah prodak. Saya akan sangat suka jika yang ditampilkan adalah prodak alat masak atau alat pembersih. Masih mending maksud saya. Tapi… sayangnya promosi barang tersebut terkait sebuah alat yang secara sekejap dapat melangsingkan bentuk tubuh. Alamak… ini masih pagi dan secara gamblang gambar perempuan-perempuan bule yang mengenakan alat itu secara jelas terlihat tanpa ada sensor sedikit pun. Parah.

Adanya promosi penjualan alat tersebut seolah menjadi hal yang biasa bila tubuh seorang perempuan diperlihatkan ke jutaan pasang mata. Oke memang dia pakai baju tapi yang lebih sering dishoot adalah saat perempuan tersebut menggunakan alat yang dipromosikan terlihat begtiu ketat dan memang fungsinya mengencangkan beberapa bagian tubuh (geleng-geleng kepala)

Lanjut ke jam berikutnya sekita pukul 8 ke atas. Saya tak kaget dengan acara musik di beberapa stasiun TV. Musiknya sih saya suka namun agakanya para presenter selalu menampilkan suatu komedi yang bagi saya tak laik untuk dijadikan bahan bercandaan. Dengan entengnya para presenter tersebut menjelek-jelekan para penonton yang menonton. Misal ada penonton yang memiliki tubuh besar dan berisi. Para presenter itu dengan mudahnya membuat sang penonton menjadi korban ejek-ejekan dan tertawaan mereka. Astagfirullah dan itu biasa dilakukan. Jelas acara ini tak laik dan tak patut dilihat bagi anak-anak.

Anak-anak itu mudah meniru. Jika saja setiap hari mereka menonton acara tak sehat seperti ini bisa saja mereka membawa hal ini ke ranah sekolah. Menjadikan jam istirahat sebagai jam memperolok teman-teman mereka nantinya. (Nauzubillah) Untungnya saya ingat bahwa anak-anak jam segitu berada di sekolah. Syukurlah.

Lanjut pengamatan saya hingga menuju pukul 10.00. Beberapa acara musik telah selesai dan acara berlanjut ke Gosip lagi. Eh entahlah ya itu bisa dikategorikan sebagai gossip atau tidak yang pasti acara tersebut menyangkut selebritas terkait kasus-kasus dan problematika yang mereka alami. Sementara beberapa stasiun TV lain menampilkan FTV cinta-cintaan. (Cinta-cintaan anak remaja SMP sampai SMA sampai kuliah lengkap) Adegan pegangan tangan/berpelukan/cium pipi kanan kiri seolah menjadi biasa saja) Padahal mah parah sangat! Zaman saya kecil dulu ngak akan ada ditemukan adegan anak-anak SMP pegangan tangan mesra tuh apalagi pelukan L

Jam 12 beberapa stasiun televisi serentak menampilkan acara berita. Nah kalau ini tak apalah ditonton karena member informasi teraktual dan terus berkembang. Setelah berita? Mulai beberapa stasiun Tv menampilkan FTV lagi. Otomatis berkisah tentang cinta-cintaan juga –-“. Kacaulah itu… seolah mengajarkan bahwa pacaran/ cinta-cintaan di usia “dini” seperti hal yang biasa dan gaya hidup. Helooooo mereka itu masih berseragam putih biru. Tapi… tapi ada stasiun Tv yang menampilkan berita  menarik seputar berbagi inspirasi dari mulai bisnis/hobi/hal-hal inspiratif lainnya. Bahkan menjelang jam 14.00 sebuah acara Tv menampilkan informasi bagi anak-anak yang saya rasa patut dan laik untuk ditonton karena berkisar seputar dunia hewan air. Seru deh (Saya nonton bagian ini sampai habis).

Beberapa stasiun Tv sampai jam 16.00 sore masih ada yang setia menampilkan promosi penjualan berbagai bentuk barang. Ada pula yang setia dengan acara gossip dan tentu acara FTV ada juga yang belum habis. Ow…ow…

Sekitar jam 17.00 ada stasiun TV yang sudah mulai menampilkan berita petang. Oke ini sampai di sini tidak ada masalah yang signifikan hanya saja saya agak menyayangkan bahwa informasi yang disampaiak para pewarta lebih banyak berisi informasi yang negative. Meski ada beberapa juga yang memberitakan terkait hal-hal yang postif di Indonesia. Jadi agaknya sedikit menyayangkan. Kalau saja berita-berita yang disampaikan secara terus menerus positif tentu kita sebagai penontonnya akan tertular positif.

 Sampailah setelah magrib hampir seluruh stasiun TV menampilkan sinetron. Jeng-jeng… hampir secara serempak Bo! Dan itu berturut-turut! Akhirnya saya pun menonton juga. Meski ceritanya sudah ketebak namun saya tetap menonton dan secara tidak langsung saya merasa “ketagihan”.

Ini nih yang pada akhirnya saya sadari bahwa tontonan acara-acara di TV bisa membuat candu padahal yang ditonton tidak laik dikatakan bagus. Ada beberapa cerita yang nggak akan sampai dengan nalar berlogika. Bahkan adegan-adegan antara anak kecil yang salaing mengejek dan menjatuhkan terlihat jelas di sana. Memang ada juga peran yang baik namun yang banyak ditonjolkan adalah peran jahat terutama terkait balas dendam/pilih pilih teman. Termasuk yang tak bisa lepas dari pandangan saya adalah cara berpakaiannya. L

Inilah beberapa hal yang disuguhkan berbagai media televisi bagi generasi penerus bangsa. Secara terselubung dan tanpa sadar mereka menanamkan kerusakan atau kebobrokan mental. Membangun sebuah presespsi dan citra terkait gaya hidup yang seolah patut untuk ditiru dan dicontoh padahal itu tak baik dan salah.

Namun demikian…dari pengamatan saya sejak pagi terdapat sekitar tiga buah stasiun Tv yang tidak menampilkan acara sinetron ataupun gossip. Salut! (pada awalnya) Kebanyakan yang ditampilkan seputar berita/ informasi-informasi aktual seputar gaya hidup/ kesehatan/ bisnis/ ekonomi . Kalaupun ada acara hiburan hanya berupa talk show dengan pembicara-pembicara yang hebat. (Tapi juga lama-lama saya bosan) Selain bosen agaknya masih banyak berita-berita negatif yang ditampilkan meski masih ada beberaa yang selalu memberitakan hal-hal yang positif juga) *lagilagi terulang*

Jujur saya merindukan acara anak-anak seperti zaman saya ketika masih kecil. Acara music anak serta kartun-kartun anak. Kalau saja sekarang ini saya punya anak mungkin saya akan memberlakukan jam menonton Tv. Ya itu akan saya lakukan! Karena apa yang mereka tonton akan terekam di otak dan bisa jadi mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika acara yang ditayangkan berkualitas mungkin saya akan memberikan remot Tv secara bebas padanya. Namun jika acara yang ditampilkan seperti sekarang ini tentu saya akan melakukan hal yang berbeda. Lebih baik saya mengajak anak saya berkreasi atau melakukan aktivitas seru/berkarya. Seperti mengajaknya menulis seperti ini mungkin. Termasuk mengajaknya berimajinasi terkait hal-hal hebat yang memantik kinerja otak agar lebih kreatif lagi.

Oke… baiklah mungkin ini seklumit kegiatan yang saya lakukan di hari ini. (Menonton TV seharian ternyata mampu membuat mata saya pegal) Sepertinya saya tak tertarik lagi menonton Tv di jam-jam tertentu. Sudah hapal polanya.


Semoga saya para pemilik media televisi lebih bijak dan baik lagi dalam menampilkan acara-acara di stasiun Tv mereka.  Aaminn
Untuk para pembaca sebaiknya Waspadalah teradap tontonan yang menjadi konsumsi mata dan pikiran Anda. Jadi Menonton acara TV? Waspadalah Waspadalah *gaya Bang Napi*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar