Jumat, 06 Desember 2013

Kisah 5 Desember

Putar-putar Jakarta, gegara supir kopaja takut di razia. Alamak! Takut kok sama Pak Polisi. Polisi aja takut sama Tuhan (HARUSNYA!) #jilbab
Hari ini komplit! Ibarat makan nasi padang semua lauk terhidang. Ada rendang, ayam, sampai tunjang! Eits, tapi ini bukan soal makanan enak seperti yang saya cabarkan!

Setelah menyelesaikan penyaluran siswa untuk kedua sepupu saya yang pindah sekolah dari Australia ke Indonesia di Kemendikbud, saya bergegas berjalan menuju rumah teman. Ada janji untuk menghabiskan semalam bersamanya. Tenang, teman saya perempuan! Ada niatan tersendiri untuk melabuhkan rindu dan juga memperbanyak diskusi.

Dalam kopaja yang saya naiki, ada kisah tersendiri yang saya alami. Apa? Ya itu tadi, saya tuliskan di paragraf pertama saya! Yap, sang supir dengan tenaga ekstra menekan pedal gas kopaja melaju kencang melewati batas aturan berkeliaran! Harusnya ke arah Cileduk, eh dia malah ke arah Ciputat. (meski sama-sama berawalan Ci sih -_-") Jadilah saya berjalan-jalan gratis dan mendadak bersama beberapa penumpang lainnya.

Sebagian penumpang tentu mengemukakan gumam dan kekecewaan. Sang supir marah terhadap kernet yang salah mengarahkan. Perkataan kotor antar mereka saling serang. Dan penumpang manis seperti saya hanya bisa tersenyum dalam wajah dan beristighfar dalam hati. Mau ngapain lagi coba? Dinikmati saja, jarang-jarang mendapat kesempatan melanglang buana di Jakarta secara percuma!

Dari obrolan sengit antar supir dan kernet, akhirnya saya temukan suatu hal apa yang menyebabkan kendaraan yang saya naiki ini melampaui jalur yang seharusnya.

Surat kopaja tidak lengkap dan sim mereka tak punya. Jadilah mereka takut bertemu dengan Pak Polisi yang bertugas merazia. Sayangnya, tetiba pikiran saya terjembab ke masa kemarin. Teringat tentang pencabutan hak terkait pengenaan jilbab oleh para polwan. Aneh! Baru seminggu dikeluarkan lalu ditarik kembali dengan alasan tak jelas dan tak pantas. Rupa-rupanya para petinggi tersebut berani terhadap Tuhan. Buktinya berani-beraninya mereka mencabut ketentuan yang sebenarnya sudah  ditetapkan oleh Tuhan. Masa iya? Ya lihat saja... Pemberi keputusan terhadap kebijakan tersebut nantinya akan bertanggung jawab di hari akhir terhadap semua anak buahnya. Lha iya.. emang siapa lagi?

Oke kejauhan ya ini. Tak lah, ini belum jauh masih dekat! Apalagi diperparah dengan acara pekan kondom nasional! Alamak! Sepertinya Menkes kita sedang lupa dengan Tuhannya. Tapi lagi-lagi sudah tidak boleh berprasangka! Jadi kita doakan saja agara Tuhan memaafkan segala khilaf yang mereka perbuat terhadap umat!

Peninglah kalau saya jelaskan terlalu banyak. Hahahaha
Malam ini pada akhirnya diakhiri dengan diskusi bersama jeung Rina! Ekstrovert dan Introvert.

Pada akhirnya saya membuat pengakuan bahwa saya jago berakting! Yap! Selama ini saya mengucuri sangguinis dalam melankolis!
Tak percaya? Saya jago memakai topeng! Hanya Tuhan dan beberapa orang terdekat yang tahu siapa saya sebenarnya!
Selamat dini hari, saya tuliskan ini untuk 5 Desember 2013

Published with Blogger-droid v2.0.10


Tidak ada komentar:

Posting Komentar